Sagoo Kitchen didirikan pada tahun 1996 di Cirebon yang dulu dinamakan dengan Dapoer Mama. Namun pada saat ingin melebarkan sayapnya ke Bandung tepatnya di Paris Van Java, nama Dapoer Mama sudah dipatenkan oleh orang lain, yang menyebabkan perubahan nama pada usaha tersebut menjadi Sagoo Kitchen.
Nama Sagoo Kitchen dipilih karena memiliki filosofi tepung kanji atau sagu, dimana pada umumnya digunakan untuk bahan dasar masakan China sebagai pengental makanan. Jadi filosofi Sagoo Kitchen restoran ini yaitu konsumen yang sudah pernah makan kesini, lengket agar balik lagi.
Ide konsep yang digunakan oleh Sagoo Kitchen yaitu menggunakan konsep tempo dulu yang ingin mengingatkan kita pada era 1970-an dimana makanan, snack, mainan zaman dulu mengingatkan setiap kali konsumen masuk ke dalam restoran ini sesuai dengan jargon "Let's remember the good old times."
Dari segi interior restoran Sagoo Kitchen memadukan unsur Jawa dan Tionghua yang merefleksikan sang pemilik restoran yang berasal dari Cirebon, dimana Kesultanan Cirebon merupakan konsep restoran ini. Konsep makanan tempo dulu ini dipadukan dengan konsep homemade food yaitu perpaduan antara makanan Jawa dan Tionghua (yang merupakan resep dari nenek pemilk Sagoo Kitchen sekarang) ini dilengkapi dengan pernak-pernik seperti sangkar burung dan payung yang dipasang di langit-langit, benda-benda zaman dahulu pun dipajang di sudut restoran seperti termos, cangkir, dan lain-lain, serta tembok kayu mencerminkan rumah tempo dulu. Pernak-pernik yang dipajang di setiap Sagoo Kitchen merupakan hasil koleksi dari ayah pemilik restoran Sagoo Kitchen saat ini.
Ketika memasuki restoran ini, Anda akan merasakan seperti berada di dalam rumah Belanda dimana lantainya bermotif tegel dan pintu kusen kayu dengan kaca yang besar serta alunan musik keroncong Jawa dan lagu Mandarin diputar untuk membentuk suasana tempo dulu. Hal ini ditujukan kepada konsumen agar pada saat makan melihat pernak-pernik dinding atau makan makanan tempo dulu jadi mengingat masa lalu.
Sagoo Kitchen Botani Square memiliki jam opeasional mulai pukul 10:00 hingga pukul 22:00 setiap harinya. Restoran ini menawarkan makanan dan minuman serta tempat yang dapat meningatkan kita ke masa lampau yang indah. Cara Sagoo Kitchen dalam memasarkan restorannya yaitu dengan cara publikasi via online melalui internet jadi lebih mudah untuk dicari di Google serta word of mouth. Strategi word of mouth merupakan strategi yang paling efektif karena dilihat dari track record konsumen yang suka membawa temannya makan di Sagoo Kitchen lagi dan lagi (word of mouth). Promosi yang ada di Sagoo Kitchen yaitu promo dari BCA berlaku sampai Lebaran 2015, lalu lanjut dengan promo Telkomsel dengan cara tukar poin (360 point) mendapat potongan makan seharga Rp. 50.000,00.
Lokasi Sagoo Kitchen berada di Botani Square berlokasi di Jalan Padjajaran Mal Botani Square Bogor Lantai 2 Unit 36-37, Bogor Tengah. Lokasi dianggap strategis oleh Bapak Maulana yang merupakan Manager Sagoo Kitchen, menagatakan bahwa lokasi restoran ini sedikit strategis dikarenakan berada di lantai khusus tempat makan semua dan dekat dengan CInema XXI. Namun di lain sisi kompetitor utama yaitu Solaria dan Bakmi Yunshin dimana konsumen lebih memilih 2 piluihan tersebut dikarenakan memiliki variasi makanan dibandingkan menu yang ditawarkan oleh Sagoo Kitchen.
Range harga makanan Sagoo Kitchen Rp. 38.000,00 hingga sekitar Rp. 50.000,00-an. Makanan favorit yang banyak orang pesan di Sagoo Kitchen adalah Mie Jawa, dan Bistik Sapi Jawa. Lalu minuman favorit di Sagoo Kitchen adalah Teh Tarik dengan harga Rp. 26.000,00. Target market Sagoo Kitchen yaitu mahasiswa/i dan para pegawai (SES B).
Kapasitas Sagoo Kitchen dapat mencapai hingga 100 orang (50-70 orang di dalam ruangan serta 30 orang di bagian luar restoran). Ada berbagai tipe konsumen Sagoo Kitchen yaitu ibu-ibu arisan (dari Jakarta dan Bogor), acara keluarga, dan mahasiswa reunian. Sagoo Kitchen telah memiliki langganan ibu-ibu arisan yang berasal dari Bogor maupun Jakarta. Saat weekdays, Sagoo Kitchen ramai pada pukul 12:00 dengan jumlah konsumen dapat mencapai 40 orang/harinya, dimana pada umumnya mahasiswa/i dan para pegawai datang untuk lunch break , sedangkan saat weekend Sagoo Kitchen ramai pukul 12:00 hingga pukul 17:00 dengan jumlah konsumen dapat mencapai hingga 50 orang; serta ramai lagi pukul 19:00 hingga pukul 21:00 dengan jumlah konsumen mencapai hingga 200 orang/hari. Konsumen yang sering mengunjungi Sagoo Kitchen ada yang dari Bogor, Jakarta, Tangerang, orang Arab.
Sagoo Kitchen telah mengalami hal-hal baik dan buruk. Hal buruk yang pernah terjadi selama Bapak Maulana kerja antara lain makanan yang tidak sesuai yang dipesan, dan masalah AC yang kurang dingin. Cara handle jika masakan tidak sesuai pesanan yaitu mendatangi konsumen untuk meminta maaf, lalu mengganti makanan sesuai pesanan yang dipesan oleh konsumen. Jika masalah AC, pihak Sagoo Kitchen telah melaporkan kepada pihak management Botani Square untuk dapat meningkatkan suhu AC sentralnya.
Ekspektasi Sagoo Kitchen untuk kedepannya adalah semakin ramai dikunjungi oleh konsumen dan juga dapat meningkatkan kualitas makanan dan minuman semakin bagus dan higenis, serta pendapatan semakin meningkat.
Feedback Ibu Risna terhadap Sagoo Kitchen adalah menambahkan variasi cemilan seperti singkong, nasi goreng.
No comments:
Post a Comment