Nama : Bapak Urip
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Domisili : Bekasi
Seorang karyawan swasta bernama Bapak Urip berumur 34 tahun ini berdomisili di Bekasi. Bisa dibayangkan rutinitas sehari-hari yang dilakukan oleh Bapak Urip yaitu jadwal yang padat untuk membuat tugas yang diberikan oleh perusahaan.
Namun pada saat wawancara dengan Bapak Urip untuk menanyakan domisili, ia tidak merencanakan perjalanan mereka untuk ke Bogor namun ada hal lain yang sebelumnya harus diikuti yaitu menghadiri pesta pernikahan kerabat kerjanya yang diadakan di Cipanas. Ia mengatakan bahwa "Itu pertanyaan bagus karena saya bukan orang Bogor, melainkan orang Bekasi. Jujur tadinya kemarin saya di Cipanas, ada karib saya yang married nah kita dateng kesana jadi saya sudah nginep 1 hari di Cipanas, abis itu kan lewatin Bogor ya coba mampir aja emang mau makan juga sih dan dulu saya sudah pernah makan di De Luit makanya mau makan lagi disini gitu aja."
Namun pada saat wawancara dengan Bapak Urip untuk menanyakan domisili, ia tidak merencanakan perjalanan mereka untuk ke Bogor namun ada hal lain yang sebelumnya harus diikuti yaitu menghadiri pesta pernikahan kerabat kerjanya yang diadakan di Cipanas. Ia mengatakan bahwa "Itu pertanyaan bagus karena saya bukan orang Bogor, melainkan orang Bekasi. Jujur tadinya kemarin saya di Cipanas, ada karib saya yang married nah kita dateng kesana jadi saya sudah nginep 1 hari di Cipanas, abis itu kan lewatin Bogor ya coba mampir aja emang mau makan juga sih dan dulu saya sudah pernah makan di De Luit makanya mau makan lagi disini gitu aja."
Pak Urip termasuk orang yang jarang pergi ke Bogor yaitu 3-4 kali ke Bogor per tahunnya. Pak Urip pun bercerita mengenai pengalmannya dulu pernah ditugaskan di Bogor pada sekitar tahun 2010-2011 memegang kepala cabang di Bogor baru setelah 3 tahun pindah deh ke Jakarta karena ditugaskan untuk memegang kepala cabang di Jakarta." Pada umumnya Pak Urip pergi ke Bogor bersama keluarga maupun bersama temannya namun khusus untuk mengurusi kerjaan atau bisnis trip.
Motivasi Pak Urip datang ke Bogor adalah tempat-tempat wisata yang menarik. "Karena tempat wisatanya enak ya di Bogor, kita baru aja dari tempat wisata Kuntum Luxury Farm House, sebuah perternakan untuk anak-anak karena anak-anak kan seneng kalau dikasih begituan." Jika sedang berpergian bersama keluarga motivasi utamanya adalah mencari tempat wisata dan juga wisata kulinernya, karena makanan disini kan banyak, dan belanja di factory outlet.
Secara keseluruhan tanggapan Bapak Urip mengenai Bogor yaitu bagus, sejuk, banyak wisata kuliner, tempat-tempat rekreasi, tidak panas, dan merupakan kota hujan. "Kalau dibandingin sama Bekasi, udah pasti tau kayak apa taulah." Hal-hal yang baik dari bogot yaitu sudah banyak tempat wisata, wisata kuliner, dan juga factory outlet, namun hal negatifnya adalah macet di beberapa ruas jalan tapi masih dalam batas normal. "Bogor merupakan kota wisata juga dan wisata kuliner juga jadi beberapa ruas-ruas jalan yang macet sih masih wajar, jangan macet kayak Jakarta aja, jadi yang macet itu cuma ruas-ruas jalan tertentu kayak di sekitar tempat wisata."
Menurut Bapak Urip, acara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian Bogor dan jumlah tourist ke
Bogor yaitu diperbanyak lagi wisata-wisata rekreasi dan wisata kuliner. Saran untuk pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Bogor dan jumlah tourist ke
Bogor yaitu perlunya solusi untuk mengurangi kemacetan di sekitar tempat wisata dengan memberikan solusi jalan alternatif lainnya. Pengeluaran
Ibu Yanne sebulan dapat mencapai Rp. 15.000.000,00.
No comments:
Post a Comment